Senin, 17 Januari 2011

PERTANIAN


TUGAS UAS
GEOGRAFI PERTANIAN
Dosen pengampu : Onik Farida S. Pt., S. Pd



Disusun oleh:
Holilih    (080401050036 Geo/A)




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
PENDIDIKAN GEOGRAFI
2010­­­­­­/2011
Geografi Pertanian mempelajari mengenai konsep dan lingkungan geografi pertanian, klasifikasi sistem pertanian, faktor produksi pertanian dan karakteristik sistem pertanian, studi perkembangan pertanian, pembangunan pertanian dan penelitian sistem pertanian.
Terdapat Beberapa definisi :
1.      Ahli geografi tidak memandang Geografi Pertanian sebagai satu bagian besar dalam geografi, tetapi mereka mengkelaskan Geografi Pertanian adalah sebagai bagian dari pada Geografi Ekonomi.
2.      Kebanyakan ahli geografi menerima Geografi Pertanian sebagai bagian dari pada Geografi Manusia.
3.      Geografi Pertanian adalah lebih sesuai dipanggil dengan geografi "pembiak-baik" manusia terhadap tanah (man's husbandary of lands), yaitu aktivitas memanfaatkan tanaman dan ternakan untuk kegunaan sendiri atau untuk faedah ekonomi.

1.      Bentuk-Bentuk Pertanian Di Indonesia
1. Sawah
Sawah adalah suatu bentuk pertanian yang dilakukan di lahan basah dan memerlukan banyak air baik sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah hujan maupun sawah pasang surut.
2. Tegalan
Tegalan adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada pengairan air hujan, ditanami tanaman musiman atau tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya sulit untuk dibuat pengairan irigasi karena permukaan yang tidak rata. Pada saat musim kemarau lahan tegalan akan kering dan sulit untuk ditubuhi tanaman pertanian.



3. Pekarangan
Perkarangan adalah suatu lahan yang berada di lingkungan dalam rumah (biasanya dipagari dan masuk ke wilayah rumah) yang dimanfaatkan / digunakan untuk ditanami tanaman pertanian.
4. Ladang Berpindah
Ladang berpindah adalah suatu kegiatan pertanian yang dilakukan di banyak lahan hasil pembukaan hutan atau semak di mana setelah beberapa kali panen / ditanami, maka tanah sudah tidak subur sehingga perlu pindah ke lahan lain yang subur atau lahan yang sudah lama tidak digarap.
Beberapa Hasil-Hasil Pertanian Di Indonesia :
a.       Pertanian Tanaman pangan
- Padi                     - Jagung
- Kedelai               - Kacang tanah
- Ubi Jalar              - Ketela Pohon
b. Pertanian Tanaman Perdagangan
    -  Kopi                     - Teh
    - Kelapa                   - Karet
    - Kina                      - Cengkeh
    - Kapas                    - Tembakau
    - Kelapa Sawit        - Tebu

2.      Lahan Berbukit
daerah berbukit-bukit dengan mayoritas jenis tanahnya berupa latosol atau tanah lempung tanah yang memiliki beberapa jenis warna. Ada yang berwarna merah, cokelat kemerahan, cokelat kekuningan atau kuning. Tanah ini cukup subur sehingga cocok untuk pertanian dan perkebunan. Persebarannya hampir di seluruh Indonesia, kecuali Nusa Tenggara dan Maluku Selatan.tanah latosol atau tanah lempung memiliki kedalaman tanah yang minim (rata-rata < 50 cm). Kondisi tersebut ditambah dengan bentuk topografi yang berbukit menyebabkan kemampuan lahan untuk pertanian sangat sedikit dan lahan sangat rawan terhadap ancaman proses erosi tanah. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perlu dilakukan kegiatan-kegiatan konservasi tanah untuk mempertahankan keberadaan tanah di daerah karst. Salah satu cara yang telah dilakukan oleh masyarakat selama ini adalah dengan membuat bangunan terasering di lahan-lahan pertanian. Sistem terasering ini dilakukan dengan mengumpulkan batu-batu kapur yang kemudian disusun rapi sejajar kontur. Harapan dari sistem ini adalah tanah yang terdapat di permukaan batuan karst pada waktu musim hujan tidak hilang oleh proses erosi, akan tetapi tanah tersebut dapat tertahan oleh bangunan-bangunan terasering dan lama kelamaan lapisan tanah akan terus bertambah sehingga ketebalan tanah meningkat. Maka untuk mempertahankan tanah di lahan pertanian selain dengan menerapkan sistem terasering, masyarakat juga melakukan penanaman tanaman keras di tepi lahan pertanian untuk menahan tanah melalui sistem perakaran tanamannya. Tanaman keras yang banyak di pilih oleh masyarakat adalah jenis Jati (Tectona grandis) karena memiliki perakaran dangkal yang sesuai dengan ketebalan tanah, juga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dari kayu yang dihasilkan.

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar