Senin, 17 Januari 2011

METPEN


A.    Judul
Permasalahan Kemiskinan Di Kabupaten Malang
B.     Latar Belakang
Kemiskinan dan pengangguran menjadi masalah yang penting saat ini di Indonesia, sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia. Masalah kemiskinan ini sangatlah kompleks dan bersifat multidimensional, dimana berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya. Kemiskinan terus menjadi masalah fenomenal di belahan dunia, khususnya Indonesia yang merupakan Negara berkembang. Kemiskinan telah membuat jutaan anak tidak bisa mengenyam pendidikan, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan dan investasi, dan masalah lain yang menjurus ke arah tindakan kekerasan dan kejahatan.
Kemiskinan yang terjadi dalam suatu negara memang perlu dilihat sebagai suatu masalah yang sangat serius, karena saat ini kemiskinan, membuat banyak masyarakat Indonesia mengalami kesusahan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Persoalan kemiskinan ini lebih dipicu karena masih banyaknya masyarakat yang mengalami pengangguran dalam bekerja. Pengangguran yang dialami sebagian masyarakat inilah yang membuat sulitnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga angka kemiskinan selalu ada.
Menurut Ritonga, pada dasarnya upaya penanggulangan kemiskinan sebenarnya sudah dilakukan sejak awal kemerdekaan, bangsa Indonesia telah mempunyai perhatian besar terhadap terciptanya masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana termuat dalam alinea keempatUndang-Undang Dasar 1945. Program-program pembangunan yang dilaksanakan selama ini juga selalu memberikan perhatian besar terhadap upaya pengentasan kemiskinan karena pada dasarnya pembangunan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meskipun demikian, masalah kemiskinan sampai saat ini terus-menerus menjadi masalah yang berkepanjangan. (http://www.duniaesai.com/direktori/esai/37/114mengapa¬kemiskinan-di-indonesia-menjadi-masalah-berkelanjutan.htmldiakses pada tanggal 12/26/2010)
Sesuai data Pemprov Jawa Timur, Kabupaten Malang menduduki peringkat kedua yang mempunyai jumlah penduduk termiskin setelah Jember. Dari total jumlah penduduknya yang diatas 2,7 juta jiwa, jumlah warga miskin diwilayah ini mencapai 155.745 Kepala Keluarga. Keluarga miskin itu tersebar di 110 Desa. Wilayah goegrafisnya yang sangat luas, Kabupaten Malang mempunyai 378 Desa, 12 Kelurahan dan 33 Kecamatan. Dari 110 Desa yang dihuni rumah tangga sangat miskin itu, tergolong daerah tertinggal dan jauh dari sentra pembangunan dan pemerataan ekonomi. Sehingga, daerah itu nantinya, akan menjadi pantauan utama dalam mengentaskan kemiskinan yang sudah mengakar urat. Dengan predikat termiskin nomer dua, jelas ini adalah tantangan bagi Pemerintah Kabupaten Malang kedepan. Menurut Rendra yang juga Calon Bupati Malang tersebut, predikat termiskin nomer dua setelah Kabupaten Jember, maka Pemkab Malang pada 2011 mendatang, mewajibkan kepada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk membuat program khusus atau program terpadu dalam menangani kemiskinan. Lebih dari itu, setiap SKPD nantinya, akan dilibatkan secara langsung untuk menangani desa tertinggal yang ada di pelosok-pelosok Kabupaten Malang. Program pengentasan kemiskinan dan desa tertinggal nanti, akan diawasi oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sedangkan guna menjalankan program terpadu itu sendiri, Pemkab Malang akan menyiapkan anggaran melalui APBD 2010. Masalahnya, untuk mengatasi kemiskinan itu sendiri, akan dianggarkan melalui APBD dan APBN. Ada tiga pilar yang akan di upayakan untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Malang. Pertama, melakukan pembinaan sumber daya manusia, Kedua pembinaan lingkungan dan terakhir pembinaan usaha ekonomi produktif.
(http://www.beritajatim.com/detailnews.php/6//2010-06-30/68227/Termiskin,_110_Desa_di_Kabupaten_Malang_Tertinggal  di Akses pada tanggal 26/12/2010)
Program Gerakan Terpadu Pengentasan Kemiskinan (Gerdu Taskin) merupakan program Pemerintah Kabupaten Malang bekerja sama dengan Pemerintah Propinsi Jawa Timur dalam rangka menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Malang. Arah kebijakan program ini difokuskan pada upaya penurunan angka kemiskinan, pengurangan jumlah pengangguran, peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi RTM, pengurangan beban dan perbaikan mutu hidup kelompok miskin rentan dan penguatan kapasitas kelembagaan agar berfungsi dan berperan optimal dalam pengelolaan program penanggulangan kemiskinan
.(http://bpm.malangkab.go.id/newsdetail.php?id=12 Di Akses pada tanggal 12/26/2010)
C.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang  yang telah di ungkapkan maka rumusan masalah yang di angkat dalam penelitian ini sebagai berikut
1. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam mensukseskan Gerdu   taskin
2. Bagaimana Proses Gerdu taskin di kabupaten malang  Kedepannya.
D. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan tentu mempunyai sasaran yang hendak dicapai atau apa yang menjadi tujuan penelitian tentunya jelas diketahui sebelumnya. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat dalam program gerdu taskin
2. Untuk mengetahui bagaimana Proses Gerdu taskin kedepannya 

E. Manfaat Penelitian
Setelah selesai penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi kami sendiri maupun pihak lain yang berkepentingan dalam penelitian ini. Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah:
1. Penelitian ini bermamfaat bagi penulis untuk melatih dan mengembangkan kerangka berpikir ilmiah dan menuliskannya dalam bentuk karya ilmiah, sekaligus untuk menambah bahan pengetahuan dan pemahaman tentang penanggulangn kemiskinan.
2. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kalangan mahasiswa umumnya mahasiswa pendidikan geografi universitas kanjuruhan malang

Daftar Pustaka
http://www.duniaesai.com/direktori/esai/37/114-mengapa¬kemiskinan-di-indonesia-menjadi-masalah-berkelanjutan.html
http://www.beritajatim.com/detailnews.php/6//2010-06-30/68227/Termiskin,_110_Desa_di_Kabupaten_Malang_Tertingga
http://bpm.malangkab.go.id/newsdetail.php?id=12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar