Minggu, 02 Januari 2011

Kosmografi


1.      proses tebentuknya galaksi
suatu proses dimana galaksi yang kecil bergabung untuk membentuk galaksi yang besar. galaksi raksasa tumbuh lewat banyaknya penggabungan selama masa hidupnya.
Foto yang dirilis oleh NASA/ESA Teleskop Luar Angkasa Hubble menunjukkan galaksi raksasa NGC 1275 yang aktif. Foto diambil pada 21 Agustus 2008. (NASA/ESA VIA GETTY IMAGES)

  1. Ahli astronomi dan teorinya
    1. Galle, Johann Gottfried (1812-1910) - Seorang ahli astronomi Jerman yang menemukan planet Neptunus. Dengan menggunakan perhitungan Urbain Leverrier, Galle menemukan Neptunus pada malam hari, di tanggal 23 September 1846, tidak seberapa jauh dari posisi yang semula diperhitungkan.
    2. Gamow, George (1904-1968) - Seorang ahli astronomi Amerika pendukung teori ledakan besar (Big Bang). Menurut hitungannya, kira-kira 10% bahan dalam alam semesta seharusnya adalah Helium yang terbentuk dari Hidrogen selama terjadinya ledakan besar; pengamatan telah membenarkan ramalan ini. Ia juga meramalkan adanya suatu kehangatan kecil dalam alam semesta sebagai peninggalan ledakan besar. Radiasi Latar belakang ini akhirnya ditemukan pada 1965.
    3. Hipparchus (abad ke-2 sM) - Seorang ahli astronomi Yunani yang dianggap terbesar di jamannya. Ia membuat sebuah katalog 850 bintang dengan teliti yang dibagi kedalam enam kelompok kecerlangan atau magnitudo; bintang paling cemerlang dengan magnitudo 1 dan yang paling lemah (yang tampak dengan mata telanjang) dengan magnitudo 6. Suatu sistem magnitudo yang disesuaikan masih digunakan dewasa ini. Hipparkus menemukan bahwa posisi bumi agak goyah di antariksa, suatu efek yang disebut Presesi.
    4. Hoyle, Sir Fred (1915-....) Seorang ahli astronomi Inggris yang dikenal karena karyanya mengenai Teori Keadaan Tunak yang menyangkal bahwa alam semesta diawali dengan suatu ledakan besar. Hoyle menunjukkan bagaimana unsur-unsur kimia berat dalam alam semesta tersusun dari hidrogen dan helium dengan reaksi-reaksi nuklir di dalam bintang, dan tersebar dalam antariksa oleh ledakan supernova.  
    5. Halley, Edmond (1656-1742) - Seorang ahli astronomi Inggris yang di tahun 1705 memperhitungkan bahwa komet yang terlihat dalam tahun-tahun 1531, 1607 dan 1682 sesungguhnya adalah benda yang sama yang bergerak dalam satu garis edar tiap 75 atau 76 tahun mengedari matahari. Komet tersebut kini dikenal sebagai Komet Halley. Dalam tahubn 1720, Halley menjadi ahli astronomi kerajaan yang kedua, Di Greenwich ia membuat studi yang memakan waktu lama mengenai gerakan bulan. (Lihat gambar)
    6. Kant, Immanuel (1724-1804) - Seorang filsuf Jerman yang pada tahun 1755 mengajukan cikal-bakal teori modern tentang tata surya. Kant percaya bahwa planet-planet tumbuh dari sebuah cakram materi di sekeliling Matahari, sebuah gagasan yang kemudian dikembangkan oleh Marquis de Laplace. Kant juga berpendapat bahwa nebula suram yang terlihat di antariksa adalah galaksi tersendiri seperti galaksi Bima Sakti kita. Pendapat tersebut kini telah terbukti kebenarannya. 
    7. Laplace, Pierre Simon, Marquis de (1749-1827) - Seorang ahli matematika Prancis yang mengembangkan teori asal mula tata surya yang digagas oleh Immanuel Kant. Di tahun 1796, Laplace melukiskan bagaimana cincin-cincin materi yang terlempar dari Matahari dapat memadat menjadi planet-planet. Perincian teori tersebut telah ditinjau kembali, tetapi pada pokoknya tidak berbeda dengan teori-teori modern mengenai awal-mula terjadinya tata surya. (Lihat gambar)
    8. Lemaitre, Georges (1894-1966) - Seorang ahli astronomi Belgia yang pada tahun 1927 mencetuskan teori Ledakan Besar kosmologi yang menyatakan bahwa alam semesta dimulai dengan suatu ledakan besar dahulu kala dan bahwa sejak itu kepingannya masih terus beterbangan. Lemaitre mendasarkan teorinya pada pengamatan Edwin Hubble mengenai alam semesta yang mengembang.
    9. Leverrier, Urbain Jean Joseph (1811-1877) - Seorang ahli matematika Prancis yang memperhitungkan keberadaan planet Neptunus. Saat memeriksa gerakan Uranus, ia menemukan bahwa gerakannya dipengaruhi oleh sebuah planet tak dikenal. Perhitungan Leverrier memungkinkan penemuan Neptunus oleh Johann Galle.
    10. Messier, Charles (1730-1817) - Seorang ahli astronomi Prancis yang menyusun sebuah daftar berisi lebih dari 100 kelompok bintang dan nebula. Hingga sekarang, banyak diantara objek ini yang masih disebut dengan nomor Messier atau M, seperti M1, nebula Kepiting, dan M31, galaksi Andromeda.

  1. a. Komed
Komet adalah terdiri dari debu, es dan gas yang membeku. Komet menyala dan membentuk ekor gas bercahaya tatkala lewat di dekat matahari. Walaupun komet secara teratur lewat matahari namun mereka menghabiskan sebagian waktunya di antara atau diluar lintasan planet-planet luar.
b. Asteroid
Asteroid yang biasa disebut juga dengan Planetodi atau planet kecil. Menurut hukum titus bode di daerah kosong antara Mars dan yupiter harus ada sebuah planet yang belum diketahui pada tangal 1 januari 1801 astronom italiaa, Guiseppi Piazzi menemukan sebuah benda langit kecil yang dianggapnya sebagai sebuah benda langit kecil dalam ruang Mars dan Yupite. Benda ini yang kemudian diberi nama Ceres (diambil dari dewi pertanian bangsa romawai) dengan diameter 750 km.
c. Meteorid
      Meteroid adalah benda padat yang terpisah dari komet. Yang paling kecil ukurannya tidak lebih dari butiran pasir, dan yang besar berbobot beberapa ton. Gesekannya dengan angkasa menghasilkan panas yang membakar habis benda itu sebelum sempat mencapai permukaan bumi. Peristiwa ini menghasilkan jalur bercahaya dilangit malam yang disebut meteor bintang beralih atau bintang jatuh.
           
d. Planet
      Planet berasal dari bahasa Yunani “Planetei”, yang berarti penggembara. Hal ini disebabkan kedudukan planet terhadap bintang tidak tetap. Sembilan planet yang sudah lama kita kenal mengelilingi matahari adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, saturnus, Neptunus, dan Pluto.

4. Tata koordinat
Tata koordinat ada tiga macam, yaitu;
1.      Tata koordinat horizon disebut koordinat horizon karena menggunakan horizon sebagai dasar untuk menentukan kedudukan benda angkasa.
2.      Tata koordinat equatorial disebut koordinat aquatorial karena sebagian busur equator dihitung dari lingkaran pertama berlawanan dengan arah gerakan edaran horian matahari sampai dengan proyeksi benda angkasa tersebut di equator.
3.      Tata koordinat ekliptika disebut koordinat ekliptika karena lintasan edar tahunan bumi mengelilingi matahari selama satu tahun

Cara untuk menentukan koordinat benda angkasa secara astronomis. dari ketiga koordinat tersebut yang digunakan dalam navigasi astronomi adalah tata koordinat Horizon.


·         Cara menentukan tempat kedudukan benda angkasa dengan menggunakan Horizon dalam ordinatnya yaitu azimuth dan tinggi benda angkasa.
·         Cara menentukan kedudukan benda angkasa dengan menggunakan bidang Equator dalam menentukan ordinatnya yaitu Zawd/declination & rambat lurus ( ascentio recta )
·         Cara menentukan kedudukan benda angkasa dengan menggunakan bidang Ekliptika dalam menentukan ordinatnya yaitu lintang astronomis dan bujur astronomis .


  1. a. Planetorium
planetarium adalah alat yang digunakan untuk menirukan benda-benda langit seperti planet, bintang, matahari, dan bulan. Mula-mula menggunakan peragaan mekanik, kemudian berkembang pada sistem proyeksi cahaya atau gambar.

Bangunan
Bangunan
planet
meteorit
rencana ukuran
pameran
Atwood Celestial Sphere
proyektor
2003-08-14 Adler Planetarium sundial.jpg

b. Bosscha
            Bosscha dibangun oleh NISV (Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging) atau Perhimpunan Bintang Hindia-Belanda. terletak di Lembang, sekitar 15 km ke arah Utara Bandung dengan koordinat geografis 107° 36' Bujur Timur dan 6° 49' Lintang Selatan. Lokasinya berada pada ketinggian 1310 m dari permukaan laut, atau pada ketinggian 630 m dari plato Bandung. dilengkapi dengan teleskop berbagai ukuran dan jenis. Masing-masing teleskop memiliki sasaran objek pengamatan yang berbeda-beda. Ada 5 teleskop yang aktif untuk penelitian astronomi. Kelima teleskop tersebut adalah:

1.      teleskop refraktor Ganda Zeiss
2.      teleskop Schmidt Bima Sakti
3.      teleskop Refraktor Bamberg
4.       teleskop Cassegrain GOTO, dan
5.      teleskop refraktor Unitron.
           
            Kubah teleskop Zeiss Besar di Observatorium Bosscha.


  1. Penemuan Mttakhir
1.      Sebuah ahli amatur dari Australia (Alan Watson) telah menjumpai sebuah komet di dalam perjalanan menuju ke arah matahari, apabila meneliti imej-imej yang dihasilkan oleh satelit STEREO-A's Heliospheric Imager pada 30 Dis 2009 lepas. Komet yang dipercayai tergolong di dalam keluarga komet Kreutz, dipercayai sebuah komet kamikaze, yaitu berada di dalam orbit yang akan membawanya samada tepat atau begitu hampir dengan matahari. Komet jenis ini secara umumnya dijumpai setiap hari, tetapi kebanyakkannya kecil dan hancur apabila bergerak menghampiri matahari. Komet kali ini berlainan kerana saiznya dikatakan agak besar. Kumpulan komet ini juga dikenali sebagai Komet-komet Sungrazer.

2.      Maklumat terkini berkenaan dengan sebuah komet yang sedang bersinar di atas paras magnitud 10 buat masa ini dan sedang meningkat kecerahannya. Komet C/2009 R1 McNaught. Ditemui pada 9 Sep 2009 oleh R.H. McNaught dari lokasi Siding Spring Australia. buat masa ini (awal Mei), ia akan bersinar pada magnitud 9.9 dan 9.2 seminggu selepas itu.

3.  Penemuan ‘Dunia Air’ baru (planet serupa Bumi yang berlimpah air) yang mengorbiti satu bintang dalam jarak 40 tahun cahaya menjadi planet pertama yang diketahui mirip Bumi dan membuat manusia menjadi cukup dekat untuk bisa mengendus atmosfernya, kata para astronom seperti dikutip jurnal Nature.

Planet ini diberi nama GJ 1214b, dengan ukuran hanya sekitar 2,7 kali ukuran Planet Bumi dengan massa kira-kira 6,5 kali lebih berat dari Bumi.
Berdasarkan berat jenisnya, para ilmuwan mengira GJ 1214b mengandung 3/4 air likuid dengan inti padat dari besi dan nikel serta atmosfer hidrogen dan helium yang merupakan mirip dengan Bumi.





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar